Kamis, 10 Juni 2010

TAHAP-TAHAP KEGIATAN PRASARANA

A. PENGADAAN AIR BERSIH (WATER SUPPLY)
1. Sumber Air dari Air Hujan
(a) Pengolahan
Dari sisi pengolahan, sumber air jenis ini tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut.
(b) Langkah-langkah teknis pelaksanaan konstruksi
Survai jumlah penduduk,
Tentukan titik-titik sumber air (atap mesjid, gabungan atap rumah-rumah penduduk,
dsb),
Buat bak penampung dengan volume minimal memenuhi 15 l/org/hari untuk
kebutuhan maksimal 1 bulan,
Bak penampung sederhana terbuat dari pasangan bata yang berbentuk empat persegi
dan berpenutup,
Dapat juga menggunakan tabung fiberglass kapasitas 1500-2000 liter,
Radius terjauh bak air dengan rumah penduduk tidak melebihi 500 m,
Ratio 1 kran air untuk 25 orang.
2. Sumber Air dari Air Sungai, Danau, dan Mata Air
(a) Pengolahan
Dari sisi pengolahan, sumber air jenis ini hanya memerlukan pengolahan lebih lanjut,
dengan melakukan penyaringan sederhana.
(b) Langkah-langkah teknis pelaksanaan konstruksi
Uji kualitas air terlebih dahulu melalui laboratorium yang disetujui (parameter pengujian
lihat lampiran),
Tentukan jumlah penduduk,
Buat bak penampungan awal di sumber air yang berfungsi sebagai bak pengendapan
awal (jika perlu),
Tentukan jarak sumber air ke pemukiman dan alirkan air dengan pemasangan pipa 6-
8” dari sumber air ke bak penampung di pemukiman,
Pipa harus ditanam dan ditimbun dalam tanah sekurang-kurangnya 30 cm dari bagian
atas pipa,
Pasang penyaring yang berlapis-lapis diujung pipa sumber air untuk mencegah
masuknya sampah/kotoran sehingga dapat mengakibatkan penyumpatan sepanjang
pipa,
Buat bak penampungan yang dilengkapi dengan bak penyaringan dan bak air bersih,
Bak air bersih harus ditinggikan sekurang-kurangnya 1,5 meter untuk memudahkan
distribusi air secara gravitasi,
Volume bak air bersih sekurang-kurangnya dapat memenuhi 15 l/org/hari dengan
waktu darurat 5 hari,
Buat saluran air buangan disekeliling area bak pengadaan air yang menuju saluran air
lingkungan terdekat,
Jika mungkin, buat jaringan perpipaan kerumah-rumah untuk mendistribusikan air
dengan pipa 2”-3” sebagai pipa utama dan pipa ¾”-1” sebagai pipa pembagi air
kerumah.
3. Sumber Air dari Sumur Dangkal
(a) Pengolahan
Dari sisi pengolahan, sumber air jenis ini tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut.
(b) Langkah-langkah teknis pelaksanaan konstruksi
Survai kedalaman dan kualitas air pada sumur yang telah ada disekitar lokasi,
Proses penggalian harus mengutamakan factor keselamatan pekerja,
Gunakan cincin sumur beton standard yang berdiameter 0,90 m dengan tinggi sekitar
0,40 m,
Perhitungkan kebutuhan cincin sumur dengan mempertimbangkan ketinggian cincin
diatas permukaan tanah sekurang-kurangnya 0,80 m,
Berikan lapisan batu sungai yang berdiameter 5-10 cm pada dasar sumur setebal 20-40
cm (jika air sumur keruh),
Buat lantai pada sekeliling area sumur dengan semen cor yang diplaster dan sumur
dilengkapi dengan dinding,
Buatkan saluran air dari sumur ke saluran air terdekat.
4. Sumber Air dari Sumur Bor
(a) Pengolahan
Dari sisi pengolahan, sumber air jenis ini tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut.
(b) Langkah-langkah teknis pelaksanaan konstruksi
Survai kondisi tanah (berbatuan keras atau tanah biasa),
Undang kontraktor spesialis sumur bor untuk melakukan survai dan memberikan
penawaran pekerjaan yang dilengkapi dengan spesifikasi pekerjaan dan material yang
digunakan serta debit air yang akan diperoleh,
Kedalaman sumur bor sekurang-kurangnya 90 m,
Debit air yang dihasilkan tidak kurang dari 1 m3/jam.
Persiapkan tangki penampung air berkapasitas sekurang-kurangnya 2 m3, yang
diletakkan pada ketinggian sekurang-kurangnya 1 meter dari permukaan tanah,
Alirkan air melalui kran dengan ratio 1 kran sekurang-kurangnya untuk 25 orang.
Buatkan saluran air disekitar area sumur bor tersebut yang dapat dihubungkan
kesaluran air terdekat.
B. SALURAN AIR LINGKUNGAN/DRAINAGE (SPAL, SALURAN SEKUNDER/TERSIER)
1. Saluran Air Primer
(a) Fungsi
Sebagai saluran air induk yang saling menghubungkan antara satu kawasan dengan
kawasan lainnya,
Sebagai saluran utama menuju ke pengaliran akhir seperti sungai, danau atau laut.
(b) Spesifikasi konstruksi
Konstruksi dinding dan pondasi bawah terbuat dari pasangan batu belah 8-10 cm dan
mortar,
Lebar saluran bagian atas 1 m (lebar bersih bagian dalam), lebar bagian bawah 0,60 m
(lebar bersih bagian dalam), dalam 1 m (kedalaman dari bibir atas ke lantai) dan tebal
dinding bagian atas 0,25 m,
Dinding dan lantai saluran di plaster.
(c) Langkah-langkah teknis pelaksanaan konstruksi
Tentukan dan urutkan berdasarkan prioritas setiap saluran air yang akan dikerjakan,
Tentukan elevasi/kemiringan dan arah aliran air berdasarkan koordinasi dengan
Dinas Sumber Daya Air Wilayah,
Ukur lebar dan panjang saluran air yang akan diperbaiki ataupun dibangun baru.
Untuk lebih jelas, lihat Spesifikasi Pekerjaan untuk Saluran Air Primer
2. Saluran Air Sekunder
(a) Fungsi
Sebagai saluran air penghubung antar lingkungan dalam sebuah kawasan/
pemukiman,
Menuju ke saluran air primer.
(b) Spesifikasi konstruksi
Konstruksi dinding dan pondasi bawah terbuat dari pasangan batu belah 8-10 cm dan
mortar,
Lebar saluran bagian atas 0,60 m (lebar bersih bagian dalam), lebar bagian bawah 0,40
m(lebar bersih bagian dalam), dalam 0,80 m (kedalaman dari bibir atas ke lantai) dan
tebal dinding bagian atas 0,2 m,
Dinding dan lantai saluran di plaster.
(c) Langkah-langkah teknis pelaksanaan konstruksi
Tentukan dan urutkan berdasarkan prioritas setiap saluran air yang akan dikerjakan,
Tentukan elevasi/kemiringan dan arah aliran air kesaluran primer terdekat,
Ukur lebar dan panjang saluran air yang akan diperbaiki ataupun dibangun baru.
Untuk lebih jelas, lihat Spesifikasi Pekerjaan untuk Saluran Air Sekunder
3. Saluran Air Tertier/Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
(a) Fungsi
Sebagai saluran air rumah tangga dalam sebuah lingkungan,
Saluran air ini akan menuju ke saluran air sekunder.
(b) Spesifikasi konstruksi
Konstruksi dinding dan lapis pondasi bawah terbuat dari pasangan batu pecah 5-7 cm
dan mortar,
Dapat juga dibuat dengan konstruksi batu bata atau memakai pipa PVC,
Lebar saluran bagian atas 0,40 m (lebar bersih bagian dalam), lebar bagian bawah 0,20
m (lebar bersih bagian dalam), dalam 0,30 m (dari bibir atas ke lantai) dan tebal
dinding bagian atas dan bawah 0,15 m,
Dinding dan lantai saluran di plaster.
(c) Langkah-langkah teknis pelaksanaan konstruksi
Tentukan dan urutkan berdasarkan prioritas setiap saluran air yang akan dikerjakan,
Tentukan elevasi/kemiringan dan arah aliran air ke saluran sekunder terdekat,
Ukur lebar dan panjang saluran air yang akan diperbaiki ataupun dibangun baru.
Untuk lebih jelas, lihat Spesifikasi Pekerjaan untuk Saluran Air Tersier
C. SEPTICTANK KOMUNAL
D. JEMBATAN KECIL MELINTASI SALURAN AIR (GORONG-GORONG PLAT BETON)
1. Dimensi
(a) Tebal dinding dan slab minimum: 16 cm
(b) Tinggi atau lebar void : 100 – 300 cm
(c) Model atau panjang : single, double, triple
(d) Lebar : lebar jalur + bahu jalan
2. Material
(a) Mutu beton minimum : K-225
(b) Slump beton : 50 – 80 mm
(c) Lantai Kerja : K-125
3. Analisa Pendahuluan
(a) Penyelidikan Tanah
Lakukan soil investigation, lapisan-lapisan tanah
Data yang diperlukan: φ, γ, c, e ( kondisi saturated dan effective )
(b) Tentukan tinggi air banjir maksimum dengan periode tertentu
(c) Tentukan pengalihan sungai sementara, jembatan sementara dan dewatering saat
konstruksi
4. Analisa Struktur dan pembebanan
(a) Tekanan uplift dan hidrostatis
Verifikasi terlebih dahulu terhadap gaya uplift dengan Factor of Safety = 3, sehingga
berat sendiri konstruksi telah memenuhi.
Lakukan kombinasi pengujian, baik saat air normal, hujan atau kemarau
(b) Pembebaban
Berat Sendiri
Distributed Load yang ekivalen dengan tanah setinggi 60 cm
Tekanan Roda Ganda 10 ton
Tekanan Tanah Aktif
Tekanan Hidrostatis
Gaya Gempa
E. JALAN POROS/LINGKUNGAN (TELFORD, SIRTU, RABAT BETON)
1. Jalan setapak
(a) Fungsi
Sebagai jalan setapak lingkungan,
Diperuntukkan terutama untuk pejalan kaki,
Hanya boleh dilalui oleh kendaraan roda dua dan tiga.
(b) Spesifikasi konstruksi
Lebar 1,5-2 m,
Memakai perkerasan rabat beton (ad 1:3:5) dengan ketebalan 8 cm,
Khusus untuk tanah dasar yang kurang stabil sebaiknya diberi pondasi berupa
pemasangan batu pecah 8/10 batu diberi penutup rabat beton.
(c) Langkah-langkah teknis pelaksanaan konstruksi
Tentukan dan urutkan berdasarkan prioritas setiap jalan setapak yang akan dikerjakan,
Ukur lebar jalan tersebut dengan mempertimbangkan ruang untuk saluran air sekunder
disisi kanan atau kiri dengan lebar setiap jalan 1,5-2 meter,
Ukur panjang jalan, dengan panjang maksimum tidak lebih 50 meter,
Panjang jalan diizinkan sampai 100 meter, tetapi harus mempunyai dua arah akses
keluar ke jalan lingkungan terdekat,
Panjang jalan setapak tidak diizinkan melebihi 100 m, jika melebihi 100 m harus
diklasifikasikan sebagai jalan poros dengan lebar minimum 4 m.
Untuk lebih jelas, lihat Spesifikasi Pekerjaan untuk Jalan Setapak
2. Jalan poros/ kendaraan
(a) Fungsi
Sebagai jalan poros/lingkungan,
Diperuntukkan untuk dapat dilalui kendaraan roda empat.
(b) Spesifikasi konstruksi
Lebar minimum 4 m,
Diberi perkerasan mengunakan konstruksi telford memakai batu pecah 10/15 cm dan
diberi pengunci yang disusun rapi dan diberi sirtu sebagai lapisan penutup (tidak boleh
menggunakan aspal).
(c) Langkah-langkah teknis pelaksanaan konstruksi
Tentukan dan urutkan berdasarkan prioritas setiap jalan yang akan dikerjakan,
Ukur lebar jalan tersebut dengan mempertimbangkan ruang untuk saluran air sekunder
disisi kanan atau kiri dengan lebar setiap jalan min 4 meter.
Untuk lebih jelas, lihat Spesifikasi Pekerjaan Jalan Kendaraan Lingkungan
F. TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH SEMENTARA (TPS) DESA/LINGKUNGAN
(a) Fungsi
Sebagai tempat pembuangan sampah sementara lingkungan
(b) Spesifikasi konstruksi
Dinding berbentuk empat persegi panjang dengan lebar 2 m, panjang 3 m serta tinggi 2
m, dengan konstruksi pasangan batubata dan plaster,
Lantai semen cor, yang mempunyai elevasi yang cukup untuk mengalirkan air keluar
bak pembuangan sampah tersebut melalui saluran pembuangan air yang harus
disediakan.
(c) Langkah-langkah teknis pelaksanaan konstruksi
Sekurang-kurangnya harus terdapat 1 (satu) buah tempat pembuangan sampah
sementara disetiap lingkungan kerja,
Tentukan suatu lokasi yang mempunyai jarak radius sekurang-kurangnya 30 meter
dari rumah-rumah yang terdekat,
Lokasi harus ditinggikan, sehingga tidak akan tergenang oleh air/banjir,
Dirancang agar dapat memudahkan truk pengangkut sampah mendekati lokasi,
Dirancang agar dapat memudahkan dilakukan pembakaran,
Harus dibuat pintu besi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar