Kamis, 17 Juni 2010
Tips : Ada Masalah dengan Pelatihan ?
1. Saya sulit menentukan waktu untuk diadakan kursus pelatihan dan tempatnya, bagaimana cara yang paling efisien untuk menentukan hal tersebut?
Tidak ada hari tanpa pelatihan, karena kesempatan tidak hanya terdapat di dalam kelas. Tiap kali bertemu dengan masyarakat boleh dimanfaatkan untuk melatih dan membimbing, Apalagi dalam pertemuan resmi atau kunjungan ke lapangan.
2. Pelatihan yang telah saya berikan rasanya kurang bermanfaat, bagaimana mengukurnya?
Pengukurannya mudah. Pada saat perencanaan suatu pelatihan perlu dipikirkan tentang Kemampuan peserta sesudah pelatihan, Mereka akan mampu melakukan apa? Untuk mengukur, tinggal melihat apakah memang mampu melakukan itu.
3. Saya takut peserta lebih pintar daripada saya sendiri.
Memang lebih pintar. Semua manusia mempunyai ketrampilan, pengalaman dan ilmu. Mudah-mudahan peserta kalah pengetahuan tentang mekanisme program atau ilmu teknis yang akan diberikan. Pelatih harus yakin bahwa apa yang diberikan memang bermanfaat bagi peserta.
4. Banyak peserta yang tidak begitu memperhatikan materi yang saya sampaikan, padahal cukup penting bagi mereka, menurut saya.
Kalau memang penting bagi peserta tinggal dua kemungkinan. Pertama, mereka belum menangkap hubungannya bagi mereka. Kedua, penyampaian kurang menarik, sehingga membosankan.
Perlu ditambah variasi dalam penyampaian, variasi dalam penggunaan suara dan membuat peserta dan pelatih lebih aktif dalam kelas.
5. Pada akhir materi, saya selalu bertanya apakah ada pertanyaan tapi peserta selalu diam saja.
Hal ini sering terjadi karena berbagai alasan. Jika delapan detik sudah lewat tanpa ada orang yang bertanya, pelatih boleh melemparkan pertanyaan sendiri, pertanyaan harus dijawab oleh peserta secara berantai ataupun dijawab oleh pelatih.
6. Saya kalau bicara selalu menghadapi layar atau whiteboard, dan peserta hanya diam saja.
Pelatih harus tatap muka peserta. Mereka lebih mudah mengerti apa yang kita sampaikan kalau bibir kita tampak, dan kita dapat mengamati sejauh mana mereka menangkap materi. Siapa peduli jika whiteboard tambah pintar!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar